Senin, 09 Juni 2008

Dasar filosofi

4 ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

PERENNIALISM

1. Tujuan : Membina pemimpin yang sadar akan asas normative dan melaksanakanya dalam smua aspek kehidupan

2. Pengetahuan : Pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat perhatianya pada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh.

3. Nilai : Memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual

4. Materi kurikulum : Adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikian objek pengetahuan manusia.

5. Metode : Guru bertugas untuk menolong membangkitkan potensi yang masih tersembunyi dari anak agar menjadi aktif dan nyata

6. Para Pemikir Besar : Robert Maynard Hutchins, Plato, Aristoteles, dan ortimer Adler

ESSENTIALIAM

1. Tujuan : Mencapai standar akademik yang tinggi, pengembangan intelek atau kecerdasan.

2. Pengetahuan : Generasi muda perlu belajar untuk mengembangkan diri setinggi- tingginya dan kesejahteraan sosial.

3. Nilai : Membantu peserta didik berpikir rasional tidak terlalu berakar pada masalalu.

4. Materi kurikulum : Kurikulum berpusat pada mata pelajaran yang mencakup mata-mata pelajaran akademik yang pokok.

5. Metode : Metode utama adalah latihan mental, misalnya melalui diskusi dan pemberian tugas; dan penguasan pengetahuan, misalnya melalui penyampaian informasi dan membaca.

6. Para Pemikir Besar : Plato, Elea dan Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali

PROGRESSIVISM

1. Tujuan : Mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi maslah-malah

2. Pengetahuan : Pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang

3. Nilai : Banyak hal yang mempunyai sipat yang serba fleksibel dan nilai-nilai yang dapat berubah serta berkembang.

4. Materi kurikulum : Menempatkan anak didik sebagai individu yang mempunyai berbagai potensi

5. Metode : Pendidik harus terpusat padas anak bukan memfokuskan pada guru atau bidang muatan

6. Para Pemikir Besar : Gearge Axtelle, William, Stanley,Ernest Baylent,Frederick C. Neff

REKONTRUKTIVISM

1. Tujuan : Untuk menciptakan pribadi yang memiliki kemampuan dan keterampilan serta dinamis

2. Pengetahuan : Harus secara aktif di bangun oleh siswa sendiri melalui pengalaman nyata.

3. Nilai : Pembinan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat

4. Materi kurikulum : Membangkitkan kemampuan peserta didik untuk secara konstruktif

5. Metode : Mengarahkan kemampuan bakat peserta didik untuk berkembang

6. Para Pemikir Besar : George Count dan Harold Rugg

Kamis, 27 Maret 2008

PERMENDIKNAS

KTSP disusun berlandaskan pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006 dan berpedoman pada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

Standar Pendidikan
Diberitahukan kepada segenap kepala sekolah dan guru bahwa dokumen standar nasional pendidikan yang telah terbit adalah:
1. Standar Isi (Permendiknas No.22 tahun 2006)
2. Standar Kelulusan (Permendiknas No.23 tahun 2006)
3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Standar Pendidik
b. Standar Kepala Sekolah (Permen No. 13 tahun 2007)
c. Standar Pengawas Sekolah (Permen No.12 Tahun 2007)
4. Standar Pengelolaan (Permendiknas No.19 tahun 2007)
5. Standar Penilaian (Permendiknas No. 20 tahun 2007)
6. Standar Sarana dan Prasaran (Permendiknas No. 24 tahun 2007)
Dokumen tersebut dapat di download pada situs BSNP. atau hard copy dapat menghubungi Subdin PP Dinas P dan K Kabupaten Kendal atau menghubungi pengawas sekolahnya masing-masing.
Dalam perjalanan tahun pelajaran 2006/2007 pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional. Lingkup Standar Nasional Pendidikan seperti yang tersebut pada Pasal 2, Ayat 1 meliputi: Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Sedangkan tujuannya adalah menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Penjabaran PP Nomor 19 Tahun 2005 tersebut, BSNP telah menyusun dua Standar Nasional Pendidikan yaitu Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kedua standar tersebut telah tertuang dalam Permendiknas No. 22 (Standar Isi) dan 23 (Standar Kompetensi Lulusan) tahun 2006, dilengkapi dengan Permendiknas No. 24 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 tersebut. Sebagai implementasi dari kedua standar tersebut, sekolah bertanggungjawab untuk mengembangkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi kedalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Disadari bahwa KTSP merupakan kebijakan baru yang secara teknis penyusunannya perlu disosialisasikan secara intensif khususnya kepada Guru.
Diposting oleh Tim Pengembang di 06:10

Minggu, 16 Maret 2008

biologi poenya

Audio : Pendidikan
Mendampingi dan Membimbing Anak Penurut

Mendampingi dan membimbing anak penurut sangatlah diperlukan, karena anak penurut ini di samping memiliki kelebihan tertentu dia juga memiliki kelemahan-kelemahan yang dapat merugikan dirinya. Di antaranya dia sukar untuk membatasi diri dengan orang lain.
Bagaimana Menangani Perilaku Anak yang Mencuri (I)

Seorang anak sangat memerlukan pengarahan dari orangtua, dia tidak dapat dibiarkan tumbuh secara natural. Dan salah satu yang sangat perlu dilakukan orangtua adalah memberikan pengawasan pada anak
Bagaimana Menangani Anak yang Egois (I)

Pada dasarnya setiap anak lahir ke dunia memiliki sikap egois atau sikap mementingkan diri sendiri. Kita sebagai orangtua harusnya dapat menciptakan pertumbuhan yang sehat yang dapat mendorong anak bukan saja mementingkan dirinya namun juga mementingkan diri orang lain. Dan juga menciptakan keseimbangan antara mementingkan diri sendiri dan juga mementingkan diri orang lain.
Menanamkan Rasa Tanggung Jawab pada Anak

Dalam hal ini orangtualah yang sangat perlu mengajarkan anak-anak untuk bertanggung jawab. Dan hal ini perlu kita siapkan dari mulanya melakukan sesuatu karena menyadari kegunaannya dan kedua melakukan sesuatu karena memang diwajibkan. Hal ini menjadi bahan yang sangat penitng untuk kesuksesan dalam pekerjaannya di masa mendatang.
Mendidik Anak yang Lamban

Anak yang lamban adalah anak yang mengalami kesukaran untuk mengerti konsep-konsep yang dijelaskan kepadanya. Sehingga dia memerlukan waktu yang lebih lama untuk bisa memahaminya. Dan dari pihak orangtua, seharusnya mereka dapat menerima kenyataan ini dan mulai melakukan pertolongan bagi anak.
© 2002 - 2008 Tegur Sapa Gembala Keluarga (TELAGA) E-mail: staf-telaga telaga.org